Terima kasih telah berkunjung ke seruan muslim7 ,Insyaallah bermanfaat dan mohon maaf atas kekurangan kekurangan yang ada , SUKRON !!

Search.......

Kutipan

"Komandoin orang buat baca 100 sholawat skrng ya. Malam ini. Silahkan bikin redaksinya sendiri. Yg jelas, saya baca nih skrng. Dg harapan diikuti oleh sebanyak2nya orang bacaan sholawat saya ini. Dg begitu didapet irama yg sama, frekuensi persiapan doa yg sama. Habis baca sholawat, doa dan saling mendoakan dah. Makasih ya..

Kamis, 31 Maret 2011

Meraba Murka Allah Subhanallahu ta`ala

Renungan Ayat



" Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama (orang yang berilmu)"(QS. Fathir:28)



" Celakaanlah bagi pengumpat dan pencela," (QS. Al-Humazah; 1)



Prolog

Kalau saya berantem ama isteri dengan jelas bisa melihat bentuk kemarahan di wajahnya. Bisa jadi beberapa jam nggak bertegur sapa, dan akan jelas terlihat dalam sikapnya yang mungkin aja ngebanting apa aja. Begitu pula kalau ortu lagi marah sama kita,kalaupun tidak terlihat ada kemarahan di wajah mereka, minimal dah nggak adalagi uang jajan besok hari.

Dengan jelas kita bisa melihat bentuk kemarahan siapa saja, yang mungkin saja ada perbuatan atau ucapan kita yang tidak berkenan di hati mereka.



Apa Ada Petir Menyambar!!!



Nah, gimana kita bisa menebak jika yang marah itu Gusti Allah???? Apa tiba-tiba datang petir nyambar kita?? Apa tiba-tiba datang angin topan ngerusak rumah kita?

Bisa jadi kita merasakan bahwa selama ini kita baik-baik saja, keluarga adem ayem, anak-anak sukses,pekerjaan, lumayan nggak kekurangan apa-apa. Tapi! Gimana kalau kehidupan yang "baik-baik" saja itu ternyata Allah justeru "Ngambek"!! alias Murka...Naudzubillah min dzalik

Ataupun begini, kita banyak masalah, hutang disana sini, rumah tangga dalam kategori "gawat", pekerjaan nggak karuan dan segala kesulitan lainnya. Namun ternyata justeru Allah tidak marah, bahkan DIA memberi latihan atau istilah kerennya "Cobaan" sebagai sarana latihan karena akan diberi kehidupan baik dan bagus nantinya.

Jadi kesimpulannya kita tidak akan bisa merasakan atau bahkan tidak akan pernah mengetahui apakah Allah itu mara hatau nggak ama kita???

Karena masalahnya kita sekarang mau buat baik ataupun dosa sekalipun, kayaknya langit sama saja tuh??? Artinya bagaimana kita tahu kalau Allah itu marah ama kita??



Gimana Ngeliat Murka nya Allah!!!

Jawabanya bermacam-macam dan banyak agi, yang pasti orang yang suka baca Al-Qur'an, orang yang giat mencari ilmu agama, orang yang suka mengkaji sekaligus buka-buka terjemah Qur'an, atau yangsedang belajar bahasa Arab dan dikit-demi dikit buka kitab-kitab hadist misalnya, itulah yang akan tahu marah atau tidaknya Allah.

Kok bisa gitu....???

Coba saja ketika seseorang buka tafsir misalnya atau baca terjemah Qur'an terus sambil menghayati dan merenung apa yang dibaca, ketikasampai pada ayat:



"Jika kamu bersyukur maka Aku akan menambah (nikmat) itu kepadamu. Dan jika kamu ingkar, maka sungguh siksa Ku amat pedih." (QS. Ibrahim: 7)



Nah, mulailah hati kita berbicara jujur, apakah kita bersyukur atau tidak? Hati tidak akan pernah bohong,dan jika selama ini kita tidak pernah bersyukur, alias selalu merasa kurang karena selalu melihat diatas, apa yang kita peroleh selama ini dianggap hasil keringat sendiri. Jarang memberi kepada anak yatim, orang miskin, janda da nlainnya. Maka di situlah kita tahu bahwa selama ini Allah marah kepada kita. Tinggal menanti saja saat-saat hukuman Allah kepada kita.

Atau ketika kita sampai pada ayat:



" Celakaanlah bagi pengumpat dan pencela," (QS. Al-Humazah:1)



Tiba-tiba kita tersadar, selama ini kita banyak mencela, bisa jadi kita mencela dalam "koridor" agama, wah kasihan sekali banyak orang Islam kagak bener ibadahnya." Banyak yang nggak bener akidahnya...dan banyak lagi.Nggak terasa kita mencela meskipun di Comment FB, meskipun di Wall FB. Sampai nggak sadar mana nasihat atau pengecam???

Padahal jelas sekali baginda Nabi Saw pernah wanti-wanti agar menghindarkan mengecam sesama muslim seburuk apapun yang dilakukannya:



"Mencela seorang muslim itu perbuatan fasiq sedangkan memeranginya adalah perbuatan kufur." (HR.Bukhari Muslim)



Coba kita bayangkan!! mencela sesama muslim itu oleh baginda Nabi dikategorikan fasiq. Apa itu fasiq? Sering melakukan dosa . Kalau begitu orang yang mencela ataupun apapu nbentuknya yang mengarah pada celaan orang nya justeru berdosa??

Jadi apa gunanya mencela orang lain, sepertinya menasehati padahal tenyata hanya kecaman. Sambil teriak lagi, diketahui orang banyak lagi, tapi kagak sadar bahwa dia juga justeru dosa???... Capek dech.

Padahal jelas sekali ada hadist yang menyatakan:



"Berbahagialah orang yang sibuk memperhatikan aib dirinya sendiri daripada sibuk memperhatikan aib orang lain"(HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah).



Nah orang yang sering belajarIslam, kakinya sibuk menjelajahi masjid-masjid untuk belajar akan tahu apa yang harus diperbuat. Dalam hadist disebutkan Berbahagialah...jadi kebalikan dari hadist itu atau istilah kerennya Mafhum Mukhalafah(Membalikan pengertian asal), Yang orang celaka alias bakalan datang murka Allah kalau mulut terus bicara nggak karuan,walaupun yang dibicarakan dianggapnya bagian dari agama. Atau nulis dengan kata-kata yang menyakitkan perasaan orang lain.



Jadi Apa Kesimpulanya Donk!!!



Masih banyak ayat atau hadist yang bisa menjadi bayangan bagi kita untuk mengetahui apa Allah marah pada kita atau tidak!! Karena kemarahan Allah itu tentu saja tidak akan tampak. Jangan sampa ikita mengetahuinya belakangan!! Dimana sudah tidak dapat lagi mengoreksikesalahan kita.

Ternyata orang yang belajar Ilmu Islam, orang yang giat mencari ilmu, orang yang tidak lelah mencari ilmu agama itulah yang akan tahu, akan merasakan, atau meraba marah atau tidaknya Allah



Lah wong saya banyak shalat kok?? Saya udeh banyak zikir kok?

Emang betul keduanya sarana mendekatkan diri pada Allah, tapi cobatanya pada hati kita, apa dengan amalan semacam itu saja kita bisa melihat "kemarahan" Allah.

Tidak salah kiranya kalau Allah memuji orang yang giat mencari ilmu agama, giat mendatangi majelis taklim, giat baca- baca buku Islam:



" Sesungguhnya yang takut kepad aAllah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama (orang yang berilmu)" (QS.Fathir:28)



Bukankah karena ketakutan ini seseorang akan menjaga "perasaan" Allah agar Dia tidak marah???



Ya Allah, janganlah KAU siksa kami karena lupa atau bersalah. Ya Allah, janganlah KAU bebankan pada kami beban yang berat sebagaimana telah KAU bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Allah janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami, ampunilah kamj, dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami dalam mengalahkan orang-orang kafir."(QS. Al-Baqarah: 286).



Semoga bermanfaat

Related Post



1 komentar: